cover
Contact Name
Moch Cholid
Contact Email
moch.cholid@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalnuansa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam
ISSN : 19077211     EISSN : 24428078     DOI : -
Nuansa: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam (ISSN 1907-7211 and Online-ISSN 2442-8078) is published biannually by centre for research and community service (P3M), Pamekasan State of Islamic college. It is published on June and December. The journal put emphasis on aspects related to social and Islamic studies, with social reference to culture, politics, society, economics, education, history, and doctrines.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue " Vol 10, No 1 (2013)" : 10 Documents clear
TAREKAT KADIRAN PADA MASYARAKAT KADUARA TIMUR PRAGAAN SUMENEP Hadi, Saiful
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.325 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.160

Abstract

Tarekat Kadiran adalah sebuah ritual keagamaan yang sudah mentradisi pada masyarakat Kaduara Timur Paragaan Sumenep. Walaupun masyarakat Kaduara tidak memiliki catatan secara pasti tentang sejarah Kadiran, tetapi mereka sudah menjadikannya sebagai suatu tradisi yang terus dipertahankan secara turun-temurun, berlangsung sekian lama dan eksis sampai saat ini. Penelitian ini didekati secara kualitatif fenomenologis untuk mengungkap masyarakat Kaduara Timur setia menjalankan tradisi Kadiran. Kedua, bentuk kesetiaan masyarakat terhadap tradisi Kadiran, sampai saat ini tetap eksis secara turun temurun dan mereka berupaya mewariskannya kepada anak cucunya. Keempat, tradisi Kadiran ini sampai sekarang tidak ada perubahan secara signifikan, masyarakat Kaduara Timur berupaya menjaga keaslian tradisi ini. Hasil penelitian yang diperoleh adalah Tradisi Kadiran ini memiliki keunikan-keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas serta memiliki makna simbolik mendalam bagi masyarakat sebagai sebuah internalisasi keber-Islam-an mereka yang termanifestasikan dalam pola hidupnya. Aktualisasi ritual keagamaan dalam bentuk selamatan atau rokatan, berdzikir dengan amalan Syekh Abdul Qodir al Jailani yang diawali dengan prosesi memasak makanan atau hidangan yang dilakukan orang laki-laki tanpa batal wudlu dan tidak boleh bercakap-cakap. Secara simbolik memasak tanpa batal dari hadast adalah manifestasi keberislaman yang bertujuan menghidangkan makanan kepada orang yang ikut berdzikir agar do’a-do’a yang disampaikan diterima oleh Allah Swt.
PEMAHAMAN PLURALISME AGAMA PADA MAHASISWA STAIN PAMEKASAN Susanto, Edi
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.695 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.161

Abstract

Tulisan ini berusaha untuk mendeskripsikan pemahaman pluralisme agama pada mahasiswa STAIN Pamekasan Tahun akademik 2011-2012. Melalui pendekatan kualitatif, ditemukan Pertama, Pemahaman pluralisme mahasiswa STAIN Pamekasan beragam, mulai dari yang bersifat positif afirmatif sampai dengan negatif kontradiktif terhadap pluralisme agama; berada pada level wacana pinggiran (marginal discourse), belum mendalam, belum menyentuh ranah praksis sosial dan hanya menyentuh sebagian kecil (minoritas) mahasiswa. Kedua, Faktor yang menentukan kondisi pemahaman pluralisme agama yang demikian adalah faktor background kondisi sosial budaya, sosial ekonomi dan raw input mahasiswa yang bukan merupakan bibit unggul dan beberapa faktor artifisial lain yang menyertainya. Ketiga, Kendala yang dihadapi dalam upaya sosialisasi pemahaman pluralisme agama pada level akademis berkisar pada kendala filosofis, kendala teologis, kendala kultural dan kendala struktural akademik (yakni basis pilihan keilmuan yang dikembangkan di STAIN Pamekasan adalah basis keilmuan empiris-praktis [jurusan Tarbiyah dan Syari’ah] dan bukan basis keilmuan teoritisfilosofis [jurusan adab dan ushuluddin] ). Keempat, Upaya yang dilakukan dalam mensosialisasikan pemahaman pluralisme agama pada mahasiswa berada pada tahap additive level dan bukan pada transformative level yang relatif mudah dilaksanakan dan tidak beresiko tinggi.
ORIENTASI SANTRI DALAM MENEMPUH PENDIDIKAN PESANTREN DI PAMEKASAN Thoha, Mohammad
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.569 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.162

Abstract

Problematika lembaga pesantren saat ini, adalah turunnya minat para santri dalam mempelajari ilmu-ilmu keagamaan. Pragramatisme pendidikan yang ditunjukkan dengan sekedar mencari “ijazah” pendidikan formal menjadi fenomena menyeluruh pada lembaga pendidikan pesantren di Pamekasan. Penelitian ini mencoba mencari jawaban dari dua permasalahan; pertama apa alasan santri memilih pesantren sebagai lembaga pendidikan, kedua bagaimana respon santri terhadap sistem pendidikan yang diterapkna pesantren. Penelitian ini difokuskan pada pesantren Miftahul Ulum Sumberjati Kadur Pamekasan, sebagai sampel dari pesantren yang tetap mempertahankan tradisi pesantren klasik dengan menambah formulasi baru sebagai bentuk adaptasi perkembangan pendidikan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menjadikan observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai acuan data utamanya. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu bahwa ada beberapa alasan santri memilih lembaga pendidikan mereka, yaitu: Pertama, keinginan sendiri, dan yang Kedua adalah pengaruh pihak lain seperti orang tua dan alumni pesantren. Sedangkan respon santri terhadap sitem yang diterapkna pesantren juga beragam; Pertama, sebagaian kecil responden mengatakan sistem pendidikan yang diterapkan pesantren tidak atau kurang sesuai dengan harapan mereka. Kedua, sebagaian besar santri menyatakan sesuai dengan harapan mereka.
AKURASI ARAH KIBLAT MASJID-MASJID DI KABUPATEN PAMEKASAN Mulyadi, Achmad
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.836 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.163

Abstract

Arah kiblat menjadi salah satu syarat sahnya shalat, namun demikian syarat ini seringkali tidak dipedulikan oleh masyarakat. Pembangunan tempat ibadah (masjid) semestinya dilengkapi dengan penentuan arah kiblat, yang terbagi dalam dua cara. Pertama, mengikuti arah kiblat masjid atau musholla yang ada terlebih dahulu. Cara ini akan mengakibatkan penentuan arah kiblat yang salah apabila arah masjid dan musholla yang diikuti juga salah. Kedua, menghadap ke barat dengan asumsi bahwa arah kiblat identik dengan arah barat. Signifikansi penelitian ini secara teoritis adalah mendeskripsikan akurasi arah kiblat masjid-masjid di Kabupaten Pamekasan. Penelitian ini secara metodologis bersifat eksploratif-kualitatif, sehingga penggalian data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, konsep-konsep, dan dokumendokumen yang berhasil dihimpun, baik dari buku, majalah, buletin, website dan data-data pendukung lainnya yang dianalisis secara kualitatif dan triangulatif. Hasil penelitian dapat ditemukan beberapa hal sebagai berikut: pertama, data koordinat astronomis masjid-masjid ditemukan, bahwa Lintang Masjid di kabupaten Pamekasan berkisar antara 7º 05’ 03” LS sampai 7º 13’ 11” LS dan Bujur Masjid 113º 27’ 20.0” BT sampai 113º 33’ 55.0” BT. Kedua, Arah kiblat masjid-masjid di kabupaten Pamekasan berkisar antara BU: 23º 48’ 0” sampai 23º 52’ 0” UB: 66º08’ 0 ” sampai 66º12’ 0 ” UTSB:293º 48’ 0” sampai 293º52’ 0”. Hal itu menunjukkan, bahwa deviasi derajat arah kiblat masjid di kabupaten Pamekasan berkisar 3 derajat, apabila dikonversi pada jarak kilometer, akan didapatkan penyimpangan arah kiblat dari ka’bah ke masjid-masjid tersebut berkisar 452.3 kilometer.
KURIKULUM DIFERENSIASI MATA PELAJARAN BAHASA ARAB BAGI ANAK CI+BI MTS NEGERI SUMBER BUNGUR PAMEKASAN Muhlis, Achmad
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.621 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.164

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan 3 (tiga) fokus penelitian, yaitu: (1) Konsep kurikulum diferensiasi mata pelajaran bahasa Arab bagi anak CI+BI di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan. (2) Implementasi kurikulum diferensiasi mata pelajaran bahasa Arab bagi anak CI+BI di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan. (3) hasil belajar kurikulum diferensiasi mata pelajaran bahasa Arab bagi anak CI+BI di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah konsep kurikulum diferensiasi mata pelajaran bahasa Arab bagi anak CI+BI di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan mempunyai rentangan. Konsep yang dimaksud dengan menghilangkan sebagian besar kurikulum reguler sampai pada penyesuaian materi, proses, dan keterampilan dengan karakter dan keunikan anak CI+BI. Hal tersebut termanifestasikan dengan istilah penggunaan materi esensial dan penghilangan materi non esensial. Konsep ini diaplikasikan dengan membuat peta konsep, modifikasi alokasi waktu, rekam jejak siswa, silabus siswa, dan silabus guru. Implementasi kurikulum diferensiasi mata pelajaran bahasa Arab bagi anak CI+BI di MTs Negeri Sumber Bungur Pamekasan dituangkan dengan penyesuaian konsep pembelajaran bagi anak yang berkemampuan istimewa, modifikasi pembelajaran pada model pembelajaran berpikir tingkat tinggi (problem solving, penalaran, dan komunikasi), model pembelajaran berorientasi pada student centered learning dengan memanfaatkan ICT, menerapkan eskalasi ranah kompetensi dari C1, C2, dan C3 ke arah C4, C5 maupun C6, pembelajaran bersifat holistik, dengan pengajar yang kompeten, mendatangkan mentorship, dan pendampingan dari pakar Perguruan Tinggi.
IMPLEMENTASI PERKARA PRODEO BAGI ASYARAKAT MISKIN DI PENGADILAN AGAMA PAMEKASAN Susylawati, Eka
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.938 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.165

Abstract

Indonesia adalah negara hukum (rechsstaaat) sebagaimana bunyi pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945, yang menjamin persamaan setiap orang di hadapan hukum serta melindungi hak asasi manusia. Persamaan di hadapan hukum memiliki arti bahwa semua orang memiliki hak untuk diperlakukan sama di hadapan hukum (equality before the law). Persamaan perlakuan di hadapan hukum tersebut berlaku bagi setiap orang tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, agama, ekonomi atau keturunan, untuk memperoleh keadilan melalui lembaga peradilan. Dalam hukum acara perdata orang yang mengajukan perkara harus membayar biaya perkara yang harus dibayar pada waktu pendaftaran. Namun tidak semua orang mempunyai kemampuan ekonomi yang memadai (miskin). Dalam hukum acara perdata terdapat pengeculian bagi yang miskin dapat mengajukan perkara prodeo dengan melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Kepala Desa atau Lurah. Namun ternyata anggaran yang disiapkan oleh negara dalam anggaran DIPA pengadilan agama Pamekasan tidaklah memadai sehingga setiap tahunnya hanyalah 30 perkara saja. Hal ini tentu saja tidak sebanding dengan jumlah perkara yang diputus oleh pengadilan agama Pamekasan setiap tahunnya yang rata rata 1000 lebih perkara.
ANALISIS HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI STAIN PAMEKASAN TAHUN 2012 Firmansyah, Farid
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.275 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.166

Abstract

Kedisiplinan dalam ilmu manajemen mempunyai makna yang lebih luas, yaitu merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan organisasi, baik yang tertulis maupun tidak. Disiplin kerja adalah faktor dalam meningkatkan prestasi kerja dan ada hal lain yang perlu jadi perhatian dalam mendongkrak prestasi kerja, yaitu keberadaan kondisi lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah disiplin kerja dan lingkungan kerja berhubungan atau tidak berhubungan, mampu memperkuat dan mempengaruhi prestasi kerja pegawai STAIN Pamekasan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Pimpinan STAIN Pamekasan dalam memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan sumber daya manusia di STAIN Pamekasan. Penelitian dengan pendekatan eksperimen ini menggunakan bentuk desain eksperimen yang merupakan modifikasi dari desain true experimental. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa disiplin kerja dan lingkungan kerja berhubungan dengan prestasi kerja pegawai STAIN Pamekasan, Lingkungan kerja mampu memperkuat dalam mempengaruhi disiplin kerja terhadap prestasi kerja pegawai STAIN Pamekasan.
PRO-KONTRA ATAS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PENGESAHAN HUBUNGAN KEPERDATAAN ANAK LUAR KAWIN DENGAN AYAH BIOLOGIS Musawwamah, Siti
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.52 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.167

Abstract

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pengesahan hubungan keperdataan anak luar kawin dengan ayah biologis telah direspon dan bahkan diperdebatkan sangat serius oleh beragam kalangan, termasuk masyarakat di Pamekasan. Mereka berbeda dalam memaknai rumusan baru hasil uji materiil atas Pasal 43 ayat (1) UUP: hubungan keperdataan anak luar kawin hanya dengan ibunya dan keluarga ibunya diubah (ditambah) menjadi: “dengan ayah biologis dan keluarga ayahnya. ”Sebagian kalangan mendukung dan sebagian lainnya menolak. Dukungan maupun penolakan itu sampai pada derajat kontroversial karena masing-masing kelompok itu saling bersikukuh pada pembenaran atas argumentasi dan dalil-dalil yang dikemukakannya. Para pendukung menilai putusan MK merupakan terobosan hukum yang progresif dalam melindungi hak-hak konstitusional anak. Pihak yang menolak mengkhawatirkan putusan MK merupakan affirmasi bahkan legalisasi perkawinan sirri, perzinahan, dan kumpul kebo (samen laven).
INOVASI PEMBELAJARAN DI PESANTREN: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Solichin, Mohammad Muchlis
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.202 KB) | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.168

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan di Indonesia, yang tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun lalu, masih eksis dan dibutuhkan kehadirannya di tengah masyarakat Muslim Indonesia.Tantangan sekaligus rangsangan bagi pesantren adalah datang dari kaum reformis Muslim, yang sejak awal abad ke-20 meyakini, bahwa untuk menjawab tantangan pemerintah kolonial Belanda dengan cara mengadakan perubahan dalam pendidikan Islam. Respon pendidikan pesantren terhadap sekolah dan madrasah yang didirikan oleh kaum refomis Islam adalah “menolak sambil mencontoh”. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa 1) Landasan berpikir pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di Pondok Pesantren Puncak Darus Salam didasarkan pada pemikiran pengasuh Pondok Pesantren tersebut. 2) Pengembangan pembelajaran bahasa Inggris didasarkan pada pemikiran, bahwa semua Muslim berkewajiban untuk menyebarkan dan menyampaikan Islam kepada seluruh ummat manusia, di manapun berada. Bahasa Inggris diyakini sebagai bahasa yang harus dikuasi, mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan digunakan oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia ini. 2) Proses Pengembangan Pembelajaran bahasa Inggris di Pondok Pesantren Puncak Darus Salam Darwis adalah sebuah lembaga khusus yang didirikan di bawah naungan Pondok Pesantren Darus Salam Puncak. Kendala pengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Darus Salam Puncak Darwis adalah Kurangnya Fasilitas pembelajaran karena kurangnya dana, kurangnya kesadaran sebagian orang tua atau wali santri dalam mengawal dan memotivasi putera-puterinya mengikuti pengembangan pembelajaran bahasa Inggeri di pesantren.
INOVASI PEMBELAJARAN DI PESANTREN: PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Solichin, Mohammad Muchlis
NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Keagamaan Islam Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/nuansa.v10i1.169

Abstract

Pesantren merupakan lembaga pendidikan di Indonesia, yang tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun lalu, masih eksis dan dibutuhkan kehadirannya di tengah masyarakat Muslim Indonesia.Tantangan sekaligus rangsangan bagi pesantren adalah datang dari kaum reformis Muslim, yang sejak awal abad ke-20 meyakini, bahwa untuk menjawab tantangan pemerintah kolonial Belanda dengan cara mengadakan perubahan dalam pendidikan Islam. Respon pendidikan pesantren terhadap sekolah dan madrasah yang didirikan oleh kaum refomis Islam adalah “menolak sambil mencontoh”. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa 1) Landasan berpikir pengembangan pembelajaran bahasa Inggris di Pondok Pesantren Puncak Darus Salam didasarkan pada pemikiran pengasuh Pondok Pesantren tersebut. 2) Pengembangan pembelajaran bahasa Inggris didasarkan pada pemikiran, bahwa semua Muslim berkewajiban untuk menyebarkan dan menyampaikan Islam kepada seluruh ummat manusia, di manapun berada. Bahasa Inggris diyakini sebagai bahasa yang harus dikuasi, mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa internasional dan digunakan oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia ini. 2) Proses Pengembangan Pembelajaran bahasa Inggris di Pondok Pesantren Puncak Darus Salam Darwis adalah sebuah lembaga khusus yang didirikan di bawah naungan Pondok Pesantren Darus Salam Puncak. Kendala pengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Darus Salam Puncak Darwis adalah Kurangnya Fasilitas pembelajaran karena kurangnya dana, kurangnya kesadaran sebagian orang tua atau wali santri dalam mengawal dan memotivasi putera-puterinya mengikuti pengembangan pembelajaran bahasa Inggeri di pesantren.

Page 1 of 1 | Total Record : 10